Title : My Sexy Rich Cruel Master
Author : Ray-chan
Genre : Teen romance
Length : Series
Rating : PG-15
Language : Indonesia
Pairing : Minho/Hara
Cast : KARA, SHINee, f(x), TVXQ, Jang Wooyoung 2PM
Disclaimer : I don’t know Minho and Hara’s characters. And also all characters here. They belong to themselves. But the plot is pure mine. I make this not for money. So, not sue me.
“Hyaa! Goo Hara! Kau masih mau tidur, hah?”
Seorang wanita paruh baya menarik selimut yang menghinggapi tubuh kurus Hara dengan paksa.
“Haish! Eomma?! Apa-apan sih! Aku masih ngantuk tahu!”
Hara kembali menarik selimutnya. Ibunya kembali menarik selimut tersebut.
“YA! Sekarang sudah jam 07.45 tahu! Kau masuk jam 08.00 kan?!”
Hara segera meloncat dari tempat tidurnya.
“Apa?! Astaga, kenapa eomma nggak bilang dari tadi?!”
Hara segera mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi meninggalkan ibunya yang menggerutu. Tiga menit kemudian gadis itu keluar dari kamar mandinya dan membuat ibunya tercengang.
“Kau sudah selesai mandi?”
Sambil mengeringkan rambutnya, Hara menjawab, “Iya, kenapa memangnya?”
“Hiii, gadis jorok! Mandi hanya tiga menit!”
Ibunya lalu bergidik lalu keluar dari kamar Hara yang sedang mendecak kesal.
10 menit kemudian,
Hara berlari kecil sambil menyampirkan tas biru di punggungnya. Dia menyambar segelas susu yang disiapkan oleh ibunya dan berpamitan.“Aku pergi dulu ya, eomma.”
“Kau tidak sarapan dulu? Apa cukup cuma minum susu?”
“Iya. Tidak apa-apa kok, eomma. Aku sudah sangat terlambat. Daah!”
Hara mencium kedua pipi ibunya lalu berlari keluar. Dia masih harus berjalan ke halte bis yang cukup jauh dari rumahnya. Gadis itu berlari kencang sambil sesekali melihat jam tangannya.
Aduh, sudah jam 08.05 lagi! Mati aku! Pikirnya.
Karena terburu-buru, gadis itu tidak melihat bahwa dari arah berlawanan muncul sebuah mobil yang melaju kencang. Hara baru melihatnya saat ia akan menyeberang. Ia ternganga dan hanya diam di tempatnya sementara mobil tersebut sudah mengklaksonnya hingga 5 kali.
“Aaah! Tidaaak!!!”
Hara menutup kedua matanya dengan tangan. Pasrah akan apa yang akan terjadi nanti. Tapi ia sama sekali tidak merasa bahwa dirinya dicium oleh mobil. Dan tiba-tiba ia mendengar bunyi tabrakan yang sangat keras. Lalu ia pun memberanikan diri membuka matanya. Mobil yang tadi akan menghilangkan nyawanya menabrak pohon besar yang berada tepat di sampingnya! Hara terpekik. Dia bingung harus berbuat apa. Terlintas di otaknya bahwa dia lebih baik pergi dari tempat itu sebelum jalan menjadi ramai. Karena memang sebelumnya jalanan itu sangat sepi. Tapi hati kecilnya berbicara bahwa orang di dalam mobil itu pasti kesakitan. Hara lalu menarik napas dan mendekati mobil itu.
Matanya melongo ke dalam pintu mobil dan dia mendapati seorang cowok yang sedang memegang kepalanya kesakitan. Perlahan cowok itu menoleh membuat Hara tersentak.
“KAU!!”
Hara tersentak dan menjauh beberapa langkah dari mobil tersebut. Cowok dalam mobil itu pun keluar sambil melotot.
“Heh! Kau nggak punya mata ya? Lihat akibat perbuatanmu mobil mewahku rusak!”
“Mi— Mianhae,”
“Cih! Aku nggak butuh maaf kamu! Cepat ganti kerugian mobilku!”
“Apa? Tapi aku nggak punya uang.”
“Nggak punya uang?! Ngerusak bisa, kok gantinya nggak bisa!”
“Ih, jangan teriak –teriak dong! Telingaku bisa tuli tahu!”
“Pokoknya kau harus ganti!”
“Tidak!! Lagian kau yang salah bukan aku! Mengendarai mobil kencang sekali. Nggak punya aturan!”
Hara lalu melirik jam tangannya dan melotot. Dia sudah terlambat sekali.
“Sialan! Gara-gara kau aku terlambat! Pokoknya aku nggak mau ganti!”
“Enak saja!! Kau harus ganti!!”
Hara mendecak kesal. Ia memutar otaknya agar bisa kabur dari hadapan cowok sombong ini.
“Hei, lihat ada nenek-nenek pakai bikini!”
Minho dengan cepat memindahkan pandangannya ke arah tunjuk Hara. Gadis itu tersenyum puas. Sebelum pergi, ia menginjak kaki cowok itu, mendorongnya, dan berlari sekencang-kencangnya ke halte bis. Cowok itu mengaduh kesakitan dan berusaha mengejar Hara tapi tidak bisa. Tanpa sengaja matanya menatap sebuah kartu pelajar yang tergeletak di tanah. Rupanya itu milik Hara yang tertinggal.
Name : Goo Hara
Born : Gwangju, January 13, 1991
School : Dongmyeong Woman’s High School
Class : 12 IPA-1
Cowok itu tersenyum menyeringai.
“Goo Hara, habis kau nanti.”
***
Hara kembali berlari menuju sekolahnya. Dilihatnya gerbang sekolahnya sudah ditutup dan penjaga sekolahnya sedang asyik membaca koran.
“Pak, buka gerbangnya dong.”
Penjaga sekolah itu melirik Hara kesal.
“Sudah telat, minta dibuka lagi! Tidak untuk kamu!”
Hara menarik napas. “Ayolah, Pak. Sekali ini saja.”
“Tidak dibilang!!”
“Pak, saya mohon.”
Hara memasang tampang memelasnya membuat si penjaga sekolah merasa iba. Akhirnya dia membuka gerbang dan membiarkan Hara masuk.
“Lain kali jangan telat lagi.”
“Ye. Gomawo.”
Hara membungkukan punggungnya lalu kembali berlari ke kelasnya yang ada di lantai tiga. Kalau sudah begini Hara akan merasa kesal mempunyai kelas paling atas. Dia terus berlari tanpa memperdulikan sekitarnya.
Hara lalu membuka kelasnya dengan hati-hati dan menatap Kim Heechul, sonsaengnimnya dengan wajah ketakutan.
“Mi— Mianhae, Sam. Aku terlambat.”
Kim Heechul yang sedang asyik menyalin catatan di papan tulis menoleh dan menatap tajam Hara.
“Dari mana kau?”
Hara menggaruk lehernya yang tidak gatal. Mana mungkin ia menceritakan bahwa dia habis membuat orang kecelakaan.
“Dari rumah, Sam.”
“Kenapa kau bisa terlambat?”
Hara menarik napas. “Tadi saya terlambat bangun, Sam.”
“Kau sudah tahu kan kalau aku tidak pernah mengizinkan murid yang terlambat untuk masuk ke kelasku?”
Hara mengangguk.
“Ya, sudah, sana! Keluar!”
Hara tersentak. “Tapi, Sam—”
“Keluar, Nona Goo.”
Hara menyerah dan berjalan keluar. Baru beberapa langkah ia kembali menoleh. Kim Heechul mengeluarkan tatapan melototnya. Hara lalu cepat-cepat berjalan keluar dan menuju taman sekolah. Dia lalu duduk di salah satu bangku dan mulai membaca novel miliknya.
Tak terasa sudah satu jam lebih Hara duduk di bangku taman sekolah. Bel istirahat pun berbunyi. Nicole dan Jiyoung, sahabat sejak kecil dan adik kelas Hara mendekatinya.
“Hara!”
“Nicole? Kenapa?”
“Tadi kenapa kamu terlambat?”
Hara lalu menceritakan semua hal yang terjadi padanya hari ini. Tanpa terkecuali. Termasuk membuat seorang cowok kecelakaan. Nicole dan Jiyoung tercengang mendengar cerita Hara.
“Lalu cowok itu gimana, eonni?”
Jiyoung angkat bicara.
“Nggak tahu. Yang jelas dia minta ganti rugi sama aku atas kerusakan mobilnya.”
“Nanti kalau dia mencari kamu gimana?”
Nicole bertanya dengan nada khawatir.
“Ntar saja deh aku pikirin.”
“Ya, udah sekarang eonni sarapan dulu deh. Lupain dulu kejadian itu.”
“Aduh, Jiyoung. Kamu tahu deh kalau aku belum sarapan.”
“Iya dong. Kan eonni tadi terlambat. Yuk ke kantin!”
Jiyoung lalu menggandeng kedua eonni-nya ke kantin sekolah dengan senyum lebar.
***
Minho berjalan menuju kelasnya dengan tampang kusut. Kedua sahabatnya, Jonghyun dan Taemin menatapnya dengan bingung.
“Hyung kenapa?”
Taemin, adik kelas sekaligus sepupu Minho bertanya dengan tampang bingung.
“Nggak apa-apa.”
Minho menjawab dengan kusut.
“Ayolah, Ho. What’s up?”
Jonghyun yang semula asyik mengutak-atik ponselnya untuk melihat nomor-nomor para gadis cantik yang dikoleksinya melirik Minho.
“Nothing up. But—”
“But?”
Taemin dan Jonghyun berbicara bersamaan. Minho lalu menceritakan semua yang terjadi padanya hari ini. Termasuk gadis gila yang membuat mobilnya rusak.
“Lalu apa yang bisa kami lakukan untukmu?”
“Ini—”
Minho menyerahkan sebuah kartu pelajar. Jonghyun mengambilnya dan Taemin yang berada di sebelahnya melirik.
“Goo Hara? Siapa gadis ini?”
Jonghyun menatap Minho lalu menatap kartu pelajar itu lagi.
“Dia cewek yang sudah merusak mobilku.”
“Lalu kau mau kami berbuat apa?”
“Temui gadis itu dan bawa padaku.”
“Untuk apa, Ho?”
“Sudah, bawa saja.”
“Oke. Serahkan saja pada kami.”
“Tapi, hyung, cewek ini cantik juga. Kayak barbie.”
“Apa katamu, Tae? Hii~ Gadis jelek seperti itu!”
“Tapi kan—”
Omongan Taemin dipotong oleh seorang cowok berambut coklat.
“Haish!”
Ternyata Key, sahabat Minho yang lain muncul dengan wajah kusut.
“Hyung kenapa lagi?”
Taemin bertanya pada Key.
“Tadi cewek centil itu ngejar-ngejar aku terus! Dasar gila!!”
“Siapa?”
Taemin bertanya lagi. Jonghyun tertawa.
“Siapa lagi kalau bukan Seohyun. Cewek yang cinta mati sama Key.”
“Haish, diam kau! Kau kenapa, Ho?”
Key lalu melirik Minho. Minho menjawab dengan malas.
“Tanya saja dengan mereka berdua.”
Minho lalu meninggalkan ketiga sahabatnya dengan tampang kacau.
“Kenapa dia?”
Tanya Key pada dua orang di hadapannya.
“Sudah jangan banyak tanya. Ayo ikut kami!”
Jonghyun lalu beranjak diikuti Taemin.
“Ke mana?”
“Kita ke Dongmyeong Woman’s High School.”
***
“Ini sekolah khusus cewek kan?”
Key menatap gedung sekolah Dongmyeong Woman’s High School lalu beralih kepada kedua sahabatnya.
“Iya. Kenapa memangnya?”
“Mau ngapain kita ke sini? Mau berburu cewek?”
“Bisa dibilang begitu. Tapi bukan itu tujuan utamanya.”
Jonghyun tersenyum misterius lalu turun dari mobilnya. Key dan Taemin lalu mengikuti Jonghyun.
“Heh, mau apa kita ke sini?”
Key berbisik pada Taemin yang tersenyum lebar.
“Hyung ikut aja deh. Yuk!”
Taemin menggandeng Key untuk menyamakan langkah dengan Jonghyun. Mereka bertiga berjalan berdampingan dengan karisma masing-masing. Jonghyun dengan tampang manly-nya, Key dengan tampang bingung yang membuat para gadis ingin mencubitnya gemas, dan Taemin dengan tampang polos serta cute-nya.
Murid-murid Dongmyeong Woman’s High School menatap mereka bertiga dengan terpesona. Seperti menatap para malaikat yang turun dari langit. Jonghyun lalu mengedipkan sebelah matanya pada seorang gadis yang langsung jatuh terduduk sambil memegang dadanya yang berdegup kencang. Pesona Jonghyun memang dahsyat sekali.
“Eonni, eonni!”
Jiyoung berlari-lari kecil mendekati kedua eonni-nya yang sedang mengerjakan tugas itu.
“Ada apa, Jiyoungie?”
Hara bertanya pada dongsaeng polosnya itu tanpa berpaling dari tugasnya.
“Ada tiga cowok tampan datang ke sekolah kita!!”
Hara lalu menghentikan aktivitasnya dan menatap Jiyoung. Begitu juga dengan Nicole.
“Maksudmu?”
“Iya, eonni! Ada tiga cowok tampan yang datang ke sekolah kita!! Astaga, yang memakai jaket hitam cute banget!!”
“Untuk apa mereka ke sini?”
Baru saja Nicole bertanya tiba-tiba mereka dikagetkan dengan tiga cowok yang berdiri di hadapan mereka.
“Goo Hara?”
Hara yang merasa namanya dipanggil menjawab. “Iya, aku. Wae?”
Bibir Taemin menganga membuat Key menatapnya jijik. Ternyata betul dugaannya kalau Hara itu cantik sekali. Apalagi kalau dilihat secara langsung.
“Key, bantu aku menyeret cewek ini ke sekolah kita!”
Key lalu mengangguk dan membantu Jonghyun menyeret Hara secara paksa.
“Heh! Mau apa kalian berdua?!! Lepaskan aku!! Nicole bantu aku!! Jiyoung jangan bengong dong!!”
Nicole dan Jiyoung tersentak. Mereka lalu menarik Hara. Tapi tentu saja tidak mudah karena kekuatan dua cowok di hadapan mereka jauh lebih besar.
“Hei, lepaskan temanku!”
Nicole berteriak sambil terus menarik-narik tangan Hara. Sementara Jiyoung, sambil menarik tangan Hara matanya sesekali melirik ke Taemin.
“Kalian berdua nggak usah ikut campur deh! Kita mau pinjam teman kalian sebentar. Nanti kita balikin lagi kok. Dengan utuh nggak kekurangan apapun.”
Key menjawab sambil terus menarik tangan Hara. Mereka terus menarik tangan gadis itu sampai ke dekat gerbang sekolah. Para siswi di sekolah tersebut tidak ada yang berminat membantu, malah asyik menonton. Ketika sampai di dekat mobil mereka, Jonghyun dan Key mengerahkan semua kekuatan mereka dan lepaslah pegangan Nicole dan Jiyoung. Kedua gadis itu hampir jatuh ke tanah.
Taemin lalu membuka pintu mobil dengan cepat dan serta merta Key mendorong Hara masuk yang mencoba memberontak. Lalu mereka bertiga pun segera masuk ke dalam mobil dan Jonghyun menggas mobilnya kencang meninggalkan kedua sahabat Hara yang menatap kepergiannya dengan penuh kekhawatiran.
Di dalam mobil, Hara terus membentak ketiga pemuda itu.
“Kalian mau bawa aku ke mana sih? Turunin aku sekarang!!”
“Ribut banget sih! Diam dulu deh! Ntar juga kamu bakal tahu.”
Jonghyun menjawab Hara sambil tetap fokus pada mobilnya.
“Noona, rambut noona bagus banget.”
Taemin memuji rambut Hara sambil tersenyum membuat Hara terkejut.
“Apa katamu?!!”
***
Hara sadar kalau dirinya dibawa ke sebuah sekolah mewah yang berisi orang-orang kaya semua. Chungdamn High School, di situlah ia dibawa sekarang. Hara bertanya pada Taemin yang nyengir padanya.
“Mau apa kita ke sini?”
“Noona ikut saja deh. Nanti juga tahu.”
“Haish! Jangan panggil aku ‘noona’. Aku bukan noona-mu tahu!”
“Tapi kan noona lebih tua satu tahun dari pada aku.”
“Dasar! Terserah kamu deh!”
“Heh! Ayo turun!”
Key lalu menarik tangan Hara kasar. Gadis itu mengaduh.
“Pelan-pelan dong! Kasar banget sama cewek!”
“Santai dong, Key.”
Jonghyun menasehati Key yang mendecak kesal. Jonghyun kemudian menggandeng tangan Hara yang lainnya sementara Taemin mengikuti mereka dari belakang.
Para siswa-siswi sekolah itu menatap Hara dengan aneh. Bagaimana tidak, pakaian sekolah yang berbeda dan ditambah lagi Hara yang digandeng oleh dua pemuda idola para gadis sekolah tersebut.
Karena terburu-buru, Jonghyun dan Key menabrak seorang gadis cantik yang bergaya anggun yang sedang asyik membaca buku.
“Maaf, Krystal.”
Key tersenyum tipis pada Krystal yang menatap Hara dengan bingung.
“Hai, Krystal. Kau cantik hari ini.”
Jonghyun menggoda Krystal yang hanya tersenyum tipis.
“Noona, maafkanlah kedua hyungku ya!”
Taemin mengedipkan sebelah matanya pada Krystal yang mengangguk bingung.
Mereka bertiga lalu membawa Hara ke kelas mereka. Jonghyun tersenyum lebar.
“Nih, cewek yang kau cari.”
Hara menatap seorang pemuda jangkung yang membelakangi mereka. Perlahan pemuda itu berbalik dan menatap Hara sambil tersenyum puas. Alangkah terkejutnya Hara menatap pemuda itu. Dia adalah cowok yang dibuatnya celaka tadi pagi!
“Kau?!!”
Hara terkejut. Dia lalu melepaskan kedua pegangan Jonghyun dan Key dan berusaha kabur. Tapi sayang, pintu kelas tersebut sudah dikunci oleh Taemin.
“Haish! Tolong buka!”
“Maaf, noona. Aku nggak bisa.”
Taemin menunduk karena merasa bersalah. Sementara pemuda jangkung tadi mulai berjalan mendekati Hara yang ketakutan. Di ruangan kelas itu hanya ada mereka berlima.
“Hai, akhirnya kita bertemu lagi ya?”
Hara mendecak kesal. “Sebenarnya mau mu apa sih?”
“Gampang kok. Ganti kerusakan mobilku!”
“Sudah aku bilang kan? Aku nggak punya uang tahu!!”
“Aku tidak mau tahu, pokoknya kau harus ganti!!”
“Nggak mau!! Lagian kau juga salah!! Menyetir mobil saja nggak benar!”
Hara berbicara dengan nada mengejek.
“Apa kau bilang?!!”
“Aku bilang menyetir mobil saja kau nggak benar! Selain bodoh kau tuli juga ya?!!”
Hara meninggikan suaranya. Jonghyun, Key, dan Taemin tercengang. Baru kali ini ada yang berani mengatai sahabat mereka bodoh dan tuli. Terlebih lagi dia seorang gadis.
“Hei, jaga bicaramu.”
Key memperingatkannya.
“Kau bisa membuat Minho marah tahu?!”
Kali ini Jonghyun yang angkat bicara.
“Nggak usah ikut campur kalian berdua! Heh, jadi namamu Minho ya? Dengar ya Tuan Minho yang terhormat, aku tidak mau mengganti mobilmu!! Mengerti?!!”
“Terserah padamu!! Aku beri kau dua pilihan! Kau mengganti kerusakan mobilku atau ku laporkan kau ke polisi?! Kau akan terkena dua kasus. Pertama merusak mobilku dan tidak mau bertanggung jawab, lalu merusak nama baikku dengan mengataiku bodoh dan tuli! Pilih yang mana?!”
Hara terdiam. Ia tidak dapat berkutik lagi. Masalahnya Minho sudah mengancam akan melaporkannya ke polisi. Apa yang harus dia lakukan? Dia tidak punya uang banyak untuk mengganti mobil mewah Minho. Astaga, habislah dia sekarang! Mungkin hidupnya akan berakhir di kantor polisi! Tidaaak!!!
To be continued
*Hak Terbit telah disetujui oleh author
3 Coment:
mwwooo heechul jadi guru ? ... ekekeke *gak bisa ngebayangin dah*
ff nya menarik nih
ia :D
authornya emang keren buat FFnya
lanjut baca aja :D
aku aja pertama kali baca ini langsung seneng
apalagi Minho yg jd main castnya =3
kebetulan juga bias 2nd ku bang icul =3 kkk~
iiih, minho jgn sm goo hara!cocokx sm krystal ato suzy
Post a Comment