author: dubuniyo
“ LOVE IS YOU“
Foreword :
halo semua~~ jujur ini FF pertama ku bener-bener pertama banget. Dan aku buat
ini terinspirasi dari komik yang
judulnya “summer love story” by Yukari Kawachi hehe ada yang tau ? aku suka
banget ama ceritanya. Aku berfikir kalo di bikin FF bagus tapi aku enggak tau
juga karena mungkin beda hasilnya sama yang pinter nulis. Aku gak pede buat
nulis sebenernya . Cerita ini sebagian aku ambil dari komik itu (Cuma kalimat
percakapan + aku edit lagi dengan kata2ku) tapi all taemin POV ini murni kata2
ku sendiri. happy reading ya ^^ jangan lupa RCL J
gomawo~~
Cast : Lee Taemin as
Yeoja
Choi Minho
as Namja
Kim Kibum
as Yeoja
Lee Jinki
as Namja ( Lee Taemin’s Brother )
Genre : Friendship , Angst , Romance
Length : Two Shoot
Summary : “
Aku melakukan percintaan yang terlarang . Meskipun aku tahu bahwa itu tak
mungkin . Perasaan ini tak bisa di hentikan . Seandainya aku tak bertemu orang
itu. “
####################################
All Taemin POV
BRUKKK…..
Aku terjatuh dari ketinggian 1,5 meter karena aku sedang
latihan lompat gala untuk kejuaraan umum antar sekolah 3 minggu lagi dan …
“Taemin-ah” Seorang Yeoja yang amat sangat cantik berlari ke
arah tempat aku terjatuh . Dia adalah senior ku.
“Sayang ya, padahal tinggal sedikit lagi. Kejuaraan nya tinggal 3 minggu lagi kan ? berjuang ya!
Aku akan selalu mendukungmu” Ucap yeoja itu , dia adalah Kim Kibum .
“aduuuuuuhhh aku enggak pedeeeee” Aku bangun dan mem-pouted
kan bibir ku yang mungil. Lalu dia mencubit pipiku dan berkata “kamu bilang apa
sih ? kamu harus percaya diri. Kita semua sudah percaya sama kamu. Ayo
semangat!!”
Lalu dia berkata lagi “Bagiku , ini adalah kejuaraan
interhigh terakhir di SMA. Makanya kejuaraan ini sangat menentukan masa
depanku. Ayo kita sama-sama berjuang”
“kereeen”
“apa boleh buat. Demi junior ku yang kecil hati ini aku akan
berusaha menjadi ‘senior yang baik’”
“eh?”
“Pulang nanti kerumahku yuk”
Ia senior yang sangat lucu dan baik sekali terhadapku ^^
########################################################
“Ini foto waktu
kejuaraan di Seoul. Ini waktu juara antar daerah” Ucap Kibum eonni sambil
menunjuk foto – foto kejuaraan nya kepadaku.
“wah .. seragam nya cantik sekali. Kau memang hebat eonni”
Aku memang kagum melihatnya. Lihatlah, dia seorang primadona
sekolah . Cantik , Pintar , Baik , Jago Olahraga , dan ia termasuk anak yang
kaya . Appa nya memiliki perusahaan makanan terbesar di Seoul . Yah, bukan
berarti diriku tidak kaya seperti apa yang ia miliki.
“Lihat, punggungmu itu kurang lentur seperti foto ini. Kalau
kamu perbaiki pasti akan lebih baik lagi hasilnya” Ia menunjuk salah satu
fotonya yang memang terlihat sewaktu ia melakukan lompat gala dan itu sangat lentur posisi badannya.
Sempurna.
“masa sih??” aku kembali mem-pouted kan bibirku imut dan
benar saja ia kembali mencubit pipiku dan berkata “ Tuhkan!! Kamu selalu
menjadi kecil hati seperti itu. Makanya kamu enggak bisa – bisa”
lalu ia melepas cubitan nya dipipiku dan berkata “kalau aku target setinggi apapun pasti bisa kuraih asalkan aku benar-benar menginginkan nya”. Raut wajah Kibum eonni berubah menjadi tajam dan semangat sekali sepertinya ia benar-benar menginginkan sesuatu.
lalu ia melepas cubitan nya dipipiku dan berkata “kalau aku target setinggi apapun pasti bisa kuraih asalkan aku benar-benar menginginkan nya”. Raut wajah Kibum eonni berubah menjadi tajam dan semangat sekali sepertinya ia benar-benar menginginkan sesuatu.
Kibum eonni mempunyai sesuatu yang tak ku punyai. Ia cantik
dan keren. Bagiku ia adalah idolaku.
###############################################
TIN TIN …..
Kibum eonni dan aku pun langsung melihat ke arah jendela dan
melihat seseorang yang sangat amat tampan bagiku. Tubuh tinggi , Badan tegap ,
dan ia membawa mobil Porsche berwarna merah.
“Kibum-ah, ayo kita keluar” Sapa namja itu dari bawah.
Segera saja Kibum eonni berlari keluar rumah mengajak ku.
“eoh? Lagi ada teman ya? Kenapa tidak dikenalkan kepadaku?”
Ucap namja itu kembali sesaat kami baru keluar rumah.
“ah! Baru mau ku kenalkan. Taemin-ah, kenalkan Ia teman ku
‘Choi Minho’ dan Minho kenalkan Ia juniorku di sekolah ‘Lee Taemin’” Kibum
eonni mengambil tangan kanan ku untuk berjabat dengan nya. Ya ampun ia tampan
sekali sampai aku lupa harus berjabat dan bersuara.
“L-Lee Taemin imnida” aku berkata dan melihat wajahnya
sekilas lalu menunduk lagi. Tanganku di genggam erat olehnya.
“Choi Minho imnida. Salam kenal , T-Taeminnie. Boleh aku
memanggilmu seperti itu?” Ucapnya lembut
“N-N-Nee…” Pabo aku sungguh gugup dia memanggil ku seperti
itu
“ehem … Sudah cukup” Kibum eonni langsung melepaskan
tanganku dari Minho oppa yang baru ku kenal itu. Aku kembali menunduk malu. Ia
benar-benar tampan dan tipeku.
#######################################
Kami seakan – akan
sudah seharusnya selalu bersama – sama
“eh? Eonni-ah ,engga apa-apa nih aku duduk di depan?” Ya ,
tentu aku bertanya seperti itu karena aku sedang duduk dimobil di samping namja
yang sangat tampan yang sedang mengendarai mobil ini dan Kibum eonni yang
seharusnya duduk disini malah duduk di belakangku.
“engga apa – apa . masa kamu takut sih duduk di depan”
Ucapnya sambil tersenyum. Aku pun ikut tersenyum mendengarnya.
#######################################
“hah??? Donat kayumanis lagi??? Engga bosan ya kamu? Ini
sudah donat yang keberapa yang kamu pesan dan lagi – lagi kayumanis. Kan masih
banyak pilhan lain Taemin-ah~” Kibum eonni berkata saat aku sedang memesan
donat kayumanis kesukaan ku.
“Kalau donat aku cuma suka ini eonni” Aku tersenyum sambil
membuat peace sign di kedua jari kiri ku.
“Suka kayumanis ya?” Tiba-tiba Minho oppa berkata padaku
sambil menunjukan senyuman nya yang sangat amat ku sukai.
“ya! Sangat suka ^^ soalnya kayumanis ini pembangkit
semangat ku.” Ujarku sambil menggigit donat yang baru saja aku pesan dan tentu
saja aku membeli selusin lagi untuk ku bawa pulang.
#####################################
Saat kami semua sudah selesai mengobrol di café itu lalu
kami berjalan ke arah mobil yang berada di taman dekat pantai. Ku lihat Kibum
eonni jalan duluan dan Minho oppa dibelakangnya dan tiba- tiba …
BRUKK…
“yah! Donatnya jatuh semua. Padahal kan mau ku bawa pulang
sayang sekali jadi kotor begini” Aku berlutut untuk mengambil donat – donat
yang ku beli itu. Semuanya terjatuh dan ini sayang sekali. Tapi begituku lihat
ternyata Minho oppa mengahmpiri ku dan berkata
“hahahaha kamu ini! Masa bawa donat saja bisa terjatuh”
“hahahaha kamu ini! Masa bawa donat saja bisa terjatuh”
DEG
DEG
DEG
Ia ikut berlutut sepertiku dan membantu memungut donat yang
tadi terjatuh. Begitu ku lihat Kibum eonni semakin jauh berjalan. Ia tidak
melihatku.
“ayo cepat” Minho oppa menyadarkan ku saat aku melihat Kibum
eonni yang berjalan makin jauh
Tiba-tiba tangan kami bersentuhan saat hendak mengambil
donat yang sama.
DEG
DEG
DEG
Ia mendekati ku . Salah! Wajahnya tinggal berapa centi lagi
mendekati bibirku. Tinggal sedikit lagi , tetapi ….
‘Saat itu kami mungkin
mulai menyadari perasaan masing-masing’
“lelet!!”Kibum eonni berteriak dari kejauhan. Segera saja
aku menjauhkan badanku dari Minho oppa , takut kalau ia akan melihat kita tadi.
Walaupun sebenarnya aku tahu ia pasti melihat kita.
“kalian ngapain sih? Nanti keburu macet jalanan. Ayo ini
sudah sore” Ia melanjutkan kata-katanya sembari teriak. Ya aku tahu ia
berteriak karena kita berjauhan.
“iya. Kita mau kesitu kok” Minho oppa bangkit dan berjalan
ke arah kibum eonni , meninggalkanku.
Aku bangkit dan memegang bibirku yang tinggal berapa centi
lagi tersentuh oleh bibirnya. Apa ini mimpi? Hey! Kita baru saja kenal kan ?
apa ia punya perasaan yang sama terhadapku? Molla ….
~
Aku naik ke mobil Minho oppa dan kembali duduk di
sampingnya. Selama dijalan pulang ini kami semua sama – sama diam tanpa kata.
Aku tidak mengerti apa yang terjadi , tetapi yang ku tahu begitu aku melihat
dari kaca spion mobil ke arah belakang terlihat wajahnya yang amat sangat
serius terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku tidak pernah melihat
wajahnya yang sangat serius ini. Matanya tajam sekali.
‘sesuatu yang
istimewa. Ku pikir kami akan terus bersama- sama seperti ini’
########################################
3 hari lagi kejuaraan interhigh dan aku pun harus berjuang ,
begitu juga dengan Kibum eonni.
“hoi! Tolong bola nya dong” Teriak nya salah seorang pemain
baseball padaku.
Saat hendak ku ingin melempar bola itu, yang kulihat Kibum
eonni sedang ingin melompat dari gala tersebut tetapi tanganku meleset malah
melempar ke arah gala yang sedang dipakai eonni dan benar saja Ia langsung
terjatuh dari atas.
BRUKKK …
“OMO !! EONNI” teriakku sambil berlari ke arah nya. Para
lelaki pun langsung menggendong eonni ke arah UKS.
Aku mengikuti gerombolan namjayang membawa Kibum eonni ke
UKS untuk diperiksa. Aku tahu ini salahku karena salah melempar bola itu. Tapi
kenapa harus Ia yang terkena lemparan ku?
“duh….” Kulihat Kibum eonni meringis kesakitan saat
pergelangan kakinya dipegang oleh dokter yang menjaga UKS itu.
“Urat achilles nya
putus. Dengan cidera ini sayang sekali…” belum sempat dokter itu melanjutkan,
Kibum eonni langsung berteriak sambil memegang lengan sang dokter.
“KENAPA??? PADAHAL AKU SUDAH BERUSAHA DI INTERHIGH SMA YANG
TERAKHIR INI KAN ?? KENAPA INI HARUS TERJADI PADAKU?? KENAPA???” kulihat Kibum
eonni berteriak frustasi. Aku berjalan ke arahnya lalu ikut tertunduk dalam
kesalahanku.
“eo-eonni . m-mian…” belum sempat aku melanjutkan kata-kata
ku, Kibum eonni langsung memandang tajam kearahku dan mencengkram kedua lengan
ku kuat.
“INI SEMUA SALAHMU !! GARA-GARA KAMU AKU JADI TIDAK BISA
MENGIKUTI KEJUARAAN INI !!” eonni berteriak sangat kencang sekali. Aku menangis
tertunduk, ini semua salahku.
“KAMU SUDAH MENGHANCURKAN IMPIANKU !!!” tambahnya. Aku semakin menangis mendengar kata-kata itu. Ya benar secara tidak langsung aku telah menghacurkan impian Kibum eonni.
“KAMU SUDAH MENGHANCURKAN IMPIANKU !!!” tambahnya. Aku semakin menangis mendengar kata-kata itu. Ya benar secara tidak langsung aku telah menghacurkan impian Kibum eonni.
Semenjak kejadian itu aku menyesali perbuatan aku. Setiap
melihatnya berjalan menggunakan tongkat ke sekolah itu selalu membuatku
menangis. Tentu saja persahabatan kita hancur begitu saja. Dan aku pun
memutuskan untuk mengunduran diri dari klub interhigh. Pada saat seperti ini
pun aku membutuhkan seseorang untuk bisa ku curahkan semua isi hatiku. Aku
membutuhkan seseorang yang bisa menghiburku. Aku selalu ingin mencoba
menghubungi nya tetapi aku urungkan kembali niatku. Dia terlihat baik-baik saja
di hadapan teman-teman nya tetapi bukan dihadapanku.
‘sejak itu kontak
dengannya pun putus’
###################################
2 Tahun kemudian
KRINGGGG KRINGGG…
“yoboseyo?” … “neee… chakamanyo” … “Taemin-ah~~ ada telfon
dari Jinki oppa”
“kenapa hyung? Ada masalah sama Vic eonni?” Jawabku sambil
mengucek-ngucek kan mataku yang masih terkantuk ini.
“mentang-mentang hari Minggu begini kamu bangun siang.
Jangan jadi pemalas ah. Oh iya, ngomong – ngomong minggu depan temani oppa ya.
Rencana nya oppa akan menginap di Daegu dengan klien dan istrinya. Tapi
ternyata istrinya tidak bisa pergi ikut. Kamu mau ikut enggak?” Jelasnya
panjang lebar.
“habisnya kata eomma kamu enggak pernah jalan-jalan keluar. Sekali – kali keluar lah. Mau ya?” tambahnya lagi.
“habisnya kata eomma kamu enggak pernah jalan-jalan keluar. Sekali – kali keluar lah. Mau ya?” tambahnya lagi.
“ne oppa”
“baiklah.. oppa jemput minggu depan ya. Ayo bangun kamu
jangan tidur lagi. Perempuan kok pemalas? Hahahaha annyeong”
Ya aku tidak mengerti kenapa aku harus meng-iyakan
kata-katanya. Lagipula kenapa aku harus ikut dengan orang yang sudah mempunyai
istri? Molla….
Hari Minggu
Jinki oppa menjemputku dengan Vic eonni. Lalu kita bergegas
berangkat karena hari sudah sore takut terkena macet dijalan. Selama perjalanan
aku tidak merasakan ada hal aneh atau perasaan aneh apapun.
3 Jam kemudian
“sudah sampai” Ujar Vic eonni yang membangunkan tidurku
selama perjalanan tadi.
“hmmm…” aku mengucek-ngucek mataku dan melihat sekitar.
Banyak sekali pepohonan dan ini sangat damai sekali rasanya. Indah pula.
Udaranya sangat sejuk. Aku menyukainya.
Aku pun turun dari mobil sambil membawa barang-barangku. Yah
aku berjalan duluan karena aku hanya membawa satu saja. Jadi tidak repot
seperti Jinki hyung dan Vic eonni. Tapi tiba-tiba aku pun berhenti berjalan
setelah melihat pemandangan seseorang yang sangat aku rindukan. Sudah lama
sekali aku tidak bertemu dengannya.
Dia adalah Choi Minho
###################################
“T-Taeminnie..? sudah lama sekali kita tidak bertemu. Sudah
2 tahun.. Kau berubah” Ucapnya kaget saat melihatku. Aku pun juga kaget melihat
sesosok namja yang kusukai dulu. Ya cinta pandangan pertama.
Flashback On
“Rencana nya oppa akan
menginap di Daegu dengan klien dan istrinya. Tapi ternyata istrinya tidak bisa
pergi ikut.”
Flashback Off
Aku kembali mengingat perkataan Jinki oppa padaku waktu itu.
Ternyata klien yang sudah mempunyai istri dia ?? dengan siapa ?? aku gemetaran
dan jantungku berdetak sangat cepat.
“k-kapan menikah?” kata-kata itu meluncur begitu saja dari
mulutku. Jantungku sangat berdetak dengan cepat.
DEG
DEG
DEG
“Tahun kemarin dengan Kim Kibum…”
##################################
“kaget lho ternyata kamu kamu kenal dengan Minho, eum?” kata
Jinki hyung padaku yang sedang menyantap makan malam.
“a-aku sama sekali tidak ada kontak dengan Minho oppa. A-aku
sama sekali tidak tahu tentang pernikahan. A-aku baru mengetahuinya hari ini”
Aku tertunduk dan menjadi gugup sekali.
“Aku juga kaget lho ternyata Minho menikah dengan Kibum.
Tapi Minho terlihat bahagia ya mendapatkan istri secantik Kibum. Di tambah
lagi, Appa nya Kibum adalah seorang pengusaha ‘Kim Corps’ yang terkenal di
Seoul ini. Hebat ya Minho. Begitu lulus dari universitas langsung diterima
bekerja di perusahaan Appanya Kibum.
"Wah, siap-siap jadi Direktur muda nih” Jelas Vic eonni yang sangat mengagetkan ku. Aku hanya diam sambil kembali memikirkan kata-kata ‘pernikahan dengan Kibum eonni’.
"Wah, siap-siap jadi Direktur muda nih” Jelas Vic eonni yang sangat mengagetkan ku. Aku hanya diam sambil kembali memikirkan kata-kata ‘pernikahan dengan Kibum eonni’.
“Minho-ah~ tenang saja kau pasti bisa! Apalagi baru-baru ini
kan kau sudah sukses menciptakan banyak produk baru di perusahaan. Makanya
beliau sangat menyukaimu” Tambah Jinki oppa yang semakin membuatku bingung dengan
keadaan ini.
“benar-benar seperti mimpi ya. Lamaran saja dari istrinya
lho” Jelas Vic eonni yang membuat otakku semakin pusing memikirkan nya.
Aku hanya diam daritadi. Kepalaku sibuk bolak-balik melihat
Jinki oppa dan Vic eonni yang bercerita tentang Minho oppa dan Kibum eonni.
Oke, ini sudah cukup. Aku mengambil 1 gelas bir dan meneguknya. Lalu mengambil
lagi dan terus mengambil hingga tak sadar sebuah handphone berbunyi dan …
“yoboseyo”
[……………]
“iya, aku sudah sampai kok”
[…………..]
Tiba – tiba Vic eonni berbisik padaku “istrinya tuh”
Nyutt
Nyutt
Hati ini sungguh sakit kalau mendengar kata-kata ‘istri’ .
ternyata 2 tahun ini adalah milik Minho oppa dan Kibum eonni. Aku yang selama 2
tahun ini hanya tersurut dalam penyesalan ku terhadap Kibum eonni.
“Jinki oppa, anggurnya segelas lagi” Aku mengadahkan gelas
ku ke Jinki oppa karena di yang memegang botol anggur itu.
“Tidak Taemin! Kamu sudah kebanyakan minum. Kamu masih SMA”
“enggak apa-apa sekali ini saja. Lagipula oppa kan
pengawasku hari ini” Aku langsung merebut dan meneguknya kembali. Ini sangat
nikmat sekali.
Tiba-tiba kepalaku sangat pusing sekali. Yah aku tahu ini
karena aku meminum terlalu banyak anggur. Sehingga…
“m-maaf..” Ucapku pada seseorang yang telah menopangku
karena aku hampir terjatuh saat hendak bangun dari kursi.
“tidak apa-apa. Kau terlalu banyak minum. Rasanya ini
pertama kali aku melihat kau mabuk, Taeminnie” ucapnya dan yah aku sekali
dengan kata-kata ia memanggilku ‘Taeminnie’
menurutku itu sangat spesial.
“Ki-Kibum eonni?” Tanyaku tiba-tiba
“dia baik-baik saja. Jangan khawatir. Dia sehat kok”
“m-maafkan aku, aku telah membuat Kibum eon---“
“Taeminnie lihat lah keluar. Bintangnya banyak sekali”
“hah?”
“katanya manusia itu sebanyak bintang lho. Kalau dilihat
dari bintang yang sebanyak itu.. kurasa keluh kesah kita kecil sekali ya?”
Aku diam …..
“Taeminnie?”
Ia memanggilku dan menatapku dalam. Begitu juga diriku.
GREP
Ia langsung memelukku. Akupun menangis didalam dekapan nya.
“huks..huks..”
“aku rindu padamu Taeminnie”
“aku rindu padamu Taeminnie”
“jahat. Jahat.. kenapa kau memelukku seperti ini? Kenapa
kamu menikah?? Padahal aku ingin selalu bertemu, selalu ingin. Kenapa tak
memberi kabar padaku?”
aku menangis dalam dekapan nya. Tanganku masih mencakar baju punggungnya. Lalu ia melepaskan tanganku di punggungnya
“enggak bisa. Ya kan?”
aku menangis dalam dekapan nya. Tanganku masih mencakar baju punggungnya. Lalu ia melepaskan tanganku di punggungnya
“enggak bisa. Ya kan?”
“kenapa enggak bisa?” tanyaku sambil mencengkram kedua
lengannya
“kamu meninggalkan pesan seperti itu di ‘mailbox’ mu”
Aku diam begitu mendengar perkataan nya.
Mailbox ? mailbox apa ? aku tidak pernah menaruh mailbox
apapun dari dulu . apa ingatanku sudah rapuh seiring berjalannya waktu? 2 tahun
bukan hal yang sebentar untukku mengingat sesuatu.
“2 tahun lalu.. seandainya aku tak mendengar pesan itu…”
ucap nya kembali
Flasback On
2 tahun yang lalu
[pesan satu]
“yoboseyo? Ini Taemin.
Jangan telfon aku lagi. Aku tidak mau bertemu”
Flashback Off
“ITU BUKAN AKU !! PERCAYALAH AKU TIDAK PERNAH MENINGGALKAN
MAILBOX APAPUN APALAGI MAILBOX SEPERTI ITU” Aku setengah berteriak dan kembali
mencengkram kedua lengannya.
“eh?” Ia terlihat kaget mendengar aku berkata seperti.
Tetapi sungguh aku tidak pernah menaruh mailbox apapun. Lalu ia menutup
mulutnya dan
“apa karena telfon itu… kita berdua….” Ia menutup wajahnya seperti orang frustasi.
“seandainya aku lebih percaya dirimu” ia memegang kedua pundakku dengan tangannya.
“suaramu bercampur dengan kebisingan stasiun. ‘aku tak mau bertemu. Jangan telfon aku lagi’. Aku tak mengerti maksud kata-kata itu. Itu membuatku panik. Semenjak itu aku tidak pernah mengecek lagi” ia memegang kedua pipiku.
“apa karena telfon itu… kita berdua….” Ia menutup wajahnya seperti orang frustasi.
“seandainya aku lebih percaya dirimu” ia memegang kedua pundakku dengan tangannya.
“suaramu bercampur dengan kebisingan stasiun. ‘aku tak mau bertemu. Jangan telfon aku lagi’. Aku tak mengerti maksud kata-kata itu. Itu membuatku panik. Semenjak itu aku tidak pernah mengecek lagi” ia memegang kedua pipiku.
“kau telah menikah sekarang dengan Kibum eonni yang
statusnya adalah sahabat dan senior ku”
“seandainya aku mendengar pesan itu sekali lagi pasti tidak
akan terjadi hal seperti ini”
“aku merindukan mu, oppa” air mataku mengalir begitu saja.
Ia mengusap pipiku dan menghapus air mataku yang mengalir.
“uljima~ aku juga merindukanmu…” lalu ia mengecup bibirku …
Hangat…
#TBC
0 Coment:
Post a Comment