Friday, April 15, 2011

[FF event] That Man (songfict)

author : Iren
Genre/tema : Angst, Romance



Author note :


Buat yang mau baca songfict ini saya saranin bacanya sambil dengerin lagunya Hyun Bin – That Man, OST nya Secret Garden :) lagu ini pernah dinyanyiin juga loh sama Kyuhyun di KTR Sukira.
Kalo mau nyambung sama kalimat bahasa inggris yang ditulis di fict ini sih emang harus banget dengerin lagu ini karena kalimat bahasa inggris yang ditulis di fict ini arti dari lagu That Man itu. Lagunya mendayu-dayu gitu sedih bener deh kalo dengerin lagu itu. :’( Tonton dramanya juga ya Secret Garden :) seru deh padahal saya belum nonton :(

Enjoy Reading!

 
Cast :
Choi Minho (SHINee)
Cho Eun ho

One man loves you
That Man loves you wholeheartedly
He follows you around like a shadow everyday
That Man is laughing and crying

 “Ya! bisa tidak kau berhenti mengikuti sepanjang hari?” ucap Eun ho dingin pada seorang namja yang terus mengikutinya sejak dia pertama kali pindah ke Konkuk University.
Namja itu tersenyum sambil mengusap-usap belakang kepalanya dan menghampiri Eun ho yang sedang membaca di taman. “Ya! eottoke arasseo? Jadi kau selama ini sudah menyadari aku mengikutimu?” Tanya namja itu.
“Ne bahkan aku tahu namamu Choi Minho-ssi…” ucap Eun ho santai sambil tetap membaca bukunya.
“Ah jinjja? Jadi selama ini kau tahu namaku? Ya! kenapa kau tidak panggil saja aku? Sapa aku…kau tahu kalau aku sering mengikutimu…” kata Minho.
Eun ho menutup bukunya kesal.
“Ibayo…neon…haaah, aku tidak tahu apa alasanmu mengikutiku terus sejak aku pindah ke Konkuk tapi…aku mohon dengan sangat jangan ikuti aku lagi aracci?” kata Eun ho dingin lalu pergi meninggalkan taman. Minho memandangi Eun ho yang semakin pergi menjauh.
Eun ho melangkahkan kakinya dengan ringan ke dalam Konkuk karena dia pikir Minho tidak akan mengikutinya lagi. Tapi ternyata dia salah, Minho sudah bersiap-siap di dalam kelas dan dia melihat Eun ho masuk lalu duduk di paling depan. Minho hanya bisa memandangi punggung Eun ho.
Walau hanya bisa melihat punggungnya, Minho merasa senang karena bisa terus memandanginya.
Dia pun mencorat-coret buku sketsanya menggambar Eun ho yang sedang asyik mencatat mata pelajaran yang disampaikan dosennya.
Minho tidak suka pelajaran bahasa inggris dan mandarin tapi dia mengambil kelas itu karena Eun ho juga mengambil kelas itu.
Hanya jika kedua pelajaran itu keduanya bisa satu kelas.
Selesai kelas mandarin, Eun ho keluar dan seperti biasanya dia akan melanjutkan mencatat di perpustakaan sambil mendengarkan lagu dari ipodnya.
Minho…yang selama ini menjadi pengagum rahasia Eun ho diam-diam mempunyai barang-barang yang sama seperti yang dimilik Eun ho. Ipod dan ponselnya sama tipenya tapi beda warna.
Eun ho sepertinya menyadari hal itu tapi tidak pernah berkomentar apa-apa.
Dia menganggap itu hal biasa karena dia tahu Minho menyukainya tapi Eun ho tidak pernah menganggap perasaan Minho padanya merupakan perasaan yang penting baginya.

Just how much…how much more do I have to gaze at you alone
This love that came like the wind
This beggar-like love
If I continue this way, will you love me?
Just come a little nearer..a little more
If I take one step closer to you, then you take two steps back
I who love you am next to you now
That man is crying

Eun ho melangkah mencari buku di perpustakaan, Minho mengikutinya.
Dia maju selangkah mendekati Eun ho tapi Eun ho malah menjauhinya dua langkah.
Minho menghela nafas lalu dia mendekat selangkah lagi mendekati Eun ho.
Lagi-lagi Eun ho menghindar 2 langkah dari Minho. Minho pun maju langkah demi langkah mendekati Eun ho.
Eun ho kali ini diam, dia tidak bergerak dari tempatnya berdiri.
Minho tersenyum tapi Eun ho tidak menanggapi senyumnya. Eun ho pun keluar dari perpustakaan setelah dia selesai meminjam buku dan menuju ke taman.
Minho mengikutinya dia segera berlari mengeluarkan sapu tangannya dan membersihkan bangku taman menggunakan sapu tangannya sebelum Eun ho duduk di situ.
Eun ho diam saja, dia lalu duduk tanpa memedulikan Minho yang duduk di sebelahnya.
“Eun ho-ya…kau mau tahu tebakan lucu? Cabe..cabe apa yang bisa narsis?” Tanya Minho dan dia menunggu respon dari Eun ho tapi Eun ho diam saja.
“Chilli heehee!” sahut Minho keras.
Dia menunggu respon dari Eun ho tapi Eun ho terus saja membaca bukunya.
Minho akhirnya tertawa, tertawa garing -_-.
“Ehm aku masih punya…kenapa semut di seberang lautan tampak tapi gajah di pelupuk mata gak tampak?” Tanya Minho. Masih seperti tadi, tidak ada jawaban dari Eun ho.
“Karena gajahnya segede semut, semutnya segede gajah! Hahaha..ha..ha ehm…”.
Minho kembali tertawa garing, dia memperhatikan Eun ho yang diam saja.
“Eun ho-ya… apa leluconku ini tidak lucu?” Tanya Minho hati-hati.
Eun ho tiba-tiba menatap Minho dengan death glare nya lalu lagi-lagi berdiri meninggalkan Minho di taman itu sendirian.
Minho memperhatikan Eun ho yang semakin menjauh. Dia menunduk.
“Usahaku kurang kuat…” keluh Minho lalu dia tersenyum.
“Eun ho-ya…aku akan membayar kesalahanku padamu…” kata Minho berkata seolah-olah pada Eun ho.

That man is timid
So he learned how to laugh
That man has many stories that he can’t even tell his best friend
So his heart is full of tears
That’s why ,That man
You, he loved you
Because you are just same as him
Yet another fool, yet another fool
Can’t you hug me before you go?
I want to receive love, baby
Everyday in my heart
Just in my heart
I shout that man is next to her even today

Minho memantapkan hatinya untuk terus mendekati Eun ho walau hanya diam nya Eun ho yang dia dapatkan dari Eun ho.
***
“Eun ho-ya…annyeong… bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak?” Tanya Minho pada Eun ho yang sudah duduk di kelas.Kini Minho memilih duduk di sebelah Eun ho karena dia sudah bosan hanya bisa memandangi Eun ho dari belakang.Dia ingin melihat Eun ho yang sedang serius mencatat & mendengarkan penjelasan dosen juga.
Sepanjang pelajaran bahasa inggris, Minho terus melihat ke arah Eun ho yang sedang serius mendengarkan penjelasan dosen sampai akhirnya dosen memanggilnya.
“Choi Minho-ssi…”.
“Ye? Ma’am?”.
“Your foreign name is Marcus Cho am I right?” Tanya dosen itu dibarengi anggukan Minho.
“Ahh yes you…right…” jawab Minho dengan bahasa inggris pas-pasan.
“Well, Marcus Cho I want to know why are you keep staring at Ms. Mallory Cho in my class?” Tanya dosen itu telak dan membuat Eun ho pucat pasi dan menunduk.
“Pardon?” ucap Minho, dia sedikit tidak mengerti karena memang dia tidak bisa berbahasa inggris.
“Why…you keep staring at her?” Tanya dosen sambil menunjuk Eun ho.
“Ah? Aku memperhatikannya? Geureomnyo…Eun ho…kke yeoja jinjja yeppeuda…” jawab Minho polos dan disambut gelak tawa dari anak-anak sekelas dan dosennya.
Eun ho menggigit bibir bawahnya dan menoleh sedikit ke arah Minho.
“Waeyo? Kenapa kalian semua tertawa? Memang benar kok, Cho Eun ho itu cantik…” kata Minho sambil tersenyum pada Eun ho. Eun ho hanya membalas pujian Minho dengan death glare nya.

Selesai mata pelajaran bahasa inggris...

“Yaaaa Cho Eun ho…na do mollaso…bibirku tanpa ku komando bilang hal seperti itu lagipula bukankah kau memang cantik? Dan kenapa kau tidak suka dipuji? Ya jawab aku Cho Eun ho, kau marah?” Tanya Minho bertubi-tubi, dia ingin mendapat penjelasan dari Eun ho.
Eun ho berhenti lalu dia menghela nafas dan menatap Minho dengan tatapan death glare nya.
“Kau sungguh menyebalkan Choi Minho! Berhenti menggangguku!” teriak Eun ho, dia meninggalkan Minho yang masih diam di tempatnya berdiri.
Minho menatap Eun ho lalu berlari menyusul, dia menggenggam erat tangan Eun ho.
“Kenapa? Kenapa kau bersikap seperti ini? Dingin pada orang-orang termasuk aku?” Tanya Minho.

Eun ho berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Minho tapi tenaga Minho lebih kuat.
“Wae? Kau masih Tanya kenapa? Jangan fikir kau menganggapku lupa kejadian waktu 4 tahun lalu…” kata Eun ho menahan emosinya.
Minho menatap Eun ho tidak percaya.
“Jadi kau…”.
“Ara…kau adalah orang yang sama bukan dengan murid SMA yang sudah membuat ayahku celaka?” Tanya Eun ho skeptis.
Minho salah tingkah, dia tidak bisa berkata apa-apa.
“4 tahun lalu kau datang ke pemakaman ayahku dan disitu aku menyadari keberadaanmu…keberadaan orang yang sama sekali tidak ingin kulihat wajahnya! Keberadaan orang yang sudah membuat ayahku celaka dan meninggal!” kata-kata Eun ho membuat Minho terdiam.
“Wae? Kau mengakuinya? Kau yang sudah memukul kepala ayahku dengan batu di tawuran itu dan akhirnya ayahku kecelakaan?” Tanya Eun ho dan membuat Minho mengernyit heran.
“Eh?”.
“Kau ikut tawuran itu! Kau yang sudah membuat ayahku meninggal!!!!!” teriak Eun ho kencang.
Minho terhenyak, dia tidak kira Eun ho berpikir sepicik itu mengenai dirinya.
“Andwaeyo..nan…”.
“Sudah…sudah cukup…aku tidak ingin melihat wajahmu lagi Choi Minho…aro? Setiap aku melihat wajahmu, selalu terbayang olehku wajah ayahku saat dia sekarat dan Jangan kau fikir kau bisa membalas kejahatanmu dengan kebaikanmu padaku…aku tidak ingin dikasihani oleh orang hina yang telah membunuh ayahku…” sahut Eun ho lalu pergi meninggalkan Minho.
Minho menatap Eun ho yang pergi semakin menjauh. Dia jatuh terduduk lalu menangis tertahan. “Bukan…bukan seperti itu kejadiannya Cho Eun ho….” Kata Minho lirih.
***
Sudah 2 tahun sejak kejadian itu, Eun ho kini sudah lulus dari Konkuk University sedangkan Minho…dia tidak ada kabarnya sejak 2 tahun lalu.
Eun ho melempar topi wisudanya dan dia tertawa bersama teman-temannya. Eun ho pun menghampiri ibunya yang melihat upacara wisudanya. “Eomma…aku sudah lulus…” kata Eun ho sambil memeluk ibunya. “Ehm eomma ttal sudah lulus…kau sekarang sudah bukan anak kecil lagi…” kata ibunya sambil mengelus-elus punggung Eun ho. “Oh ya eomma kata eomma…ada sesuatu yang ingin eomma sampaikan…apa?” Tanya Eun ho. Ibu Eun ho tersenyum getir menanggapi pertanyaan anaknya.

Do you know That Man is me?
You’re not pretending that you don’t know, right?
You really don’t know cause you’re a fool
Just how much…how much do I have to gaze at you alone
This love that’s like a fool
This beggar-like love
If I continue this way, will you love me?
Just come a little nearer…a little more…
If I take one step closer to you, then you take two steps back
I who love you is next to you now
That man is crying.

Ibunya mengajak Eun ho pergi ke makam ayahnya.
“Appa…aku sudah lulus…appa andai kau bisa melihatku lulus tadi pasti sangat menyenangkan…appa lihat ini…aku bisa mencari kerja, aku bisa kerja buat cari uang untuk eomma…appa saranghae nan neomu bogoshipo…” kata Eun ho lalu menaruh bunga di makam ayahnya.
Ibunya berjalan sedikit dan berdiri tepat di sebuah makam di sebelah makam ayah Eun ho lalu menaruh bunga di makam itu. Eun ho melihat itu dan segera menghampiri ibunya.
“Eomma ini makam siapa?” Tanya Eun ho pada ibunya.
“Ini makam majikan appa & eomma nak… dia yang sudah berkorban banyak untuk keluarga kita, dia sudah mendonorkan banyak darah saat ayahmu kecelakaan walau ayahmu tidak bisa selamat tapi dia seperti malaikat untuk keluarga kita…keluarganya membiayai kuliahmu, mempekerjakan appa & eomma di rumahnya, dan terakhir perbuatan mulianya adalah menyelamatkan eomma dari kebakaran di rumahnya…” kata ibunya Eun ho sambil berlinangan air mata.
“Siapa dia eomma? aku harus berterima kasih dan berdoa juga untuknya…” kata Eun ho lalu menyingkirkan dedaunan yang menutupi tulisan di makam itu.
“Cho…Choi Minho?” sahut Eun ho tidak percaya. Dia melotot kaget, dia berpaling ke arah ibunya.
“Ehm Tuan Muda Choi Minho…dia sudah mengorbankan segalanya untuk keluarga kita bahkan nyawanya untuk eomma…” kata ibunya Eun ho membuat Eun ho semakin terhenyak.
“Jinjjayo eomma?, huh?” Tanya Eun ho yang kini sudah berlinangan air mata.
Air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi. Dia sama sekali tidak menyangka Minho akan berbuat sejauh itu.
“O…dia bukan pembunuh appa Eun ho-ya…appa yang sudah memilih menyelamatkan nyawa Minho…jika kau tahu kejadian sebenarnya…Minho tidak pernah ikut tawuran itu, dia malah jadi korban karena dia ada di waktu yang salah saat itu…appa menyelamatkan Minho yang akan dipukul kepalanya oleh murid-murid SMA yang sedang tawuran…kau harusnya tidak menyalahkannya nak…sekarang Minho malah memilih menyelamatkan nyawa eomma daripada nyawanya…dia bilang eomma harus hidup karena dia tidak mau kau hidup menjadi anak yang tidak mempunyai orang tua…dia ingin eomma menyaksikan acara kelulusanmu, kau menikah, kau punya anak, bahkan sampai kau punya cucu…” jelas ibunya dan membuat airmata turun semakin deras dari mata Eun ho.
“Apa dia…yang kau maksud..menyelamatkanmu saat rumah majikan eomma kebakaran?” Tanya Eun ho pelan sambil mencoba menahan emosinya yang meluap-luap. Ibunya mengangguk pelan dan Eun ho segera terduduk menghadap ke makam Minho
“Kenapa dia tidak..tidak bercerita padaku? Kenapa.. eomma tidak pernah cerita padaku?” Tanya Eun ho terisak.
“Dia tidak ingin kau mengasihaninya…dia sudah tidak punya orang tua jadi eomma menganggapnya anak dan eomma mengabuli permintaannya itu…” jelas eomma nya membuat perasaan bersalah Eun ho makin memuncak.
“Dia sungguh mencintaimu Eun ho-ya…Minho bilang dia sudah jatuh cinta pada anak eomma…”. Eun ho menatap ibunya lalu menatap makam Minho. “Mianhae Minho-ya…mianhae…mianhae Minho-ya…mianhae…mianhae Choi Minho…mianhae Minho-ssi… saranghae…na do saranghaeyo Choi Minho-ssi…saranghae…mianhae…tidak pernah memberitahumu tentang perasaanku…” ucap Eun ho.
"Igo...Minho memberikan ini untukmu...mianhae eomma sudah membukanya duluan, barang-barang itu eomma rasa milik Minho dan dia memberikan itu semua untukmu dan mianhae eomma sudah membuka sebuah buku sketsa milik Minho yang diberikan Minho padamu…eomma sungguh tidak menyangka perasaan Minho untukmu akan begitu besar sampai dia membuatkan itu untukmu..." kata ibunya memberikan kotak besar yang memang dari awal Eun ho sudah penasaran dengan isinya pada Eun ho. Eun ho membuka kotak itu, dia melihat sebuah ipod & ponsel yang sama persis dengan miliknya dan sebuah buku sketsa. Saat membuka sketsa itu, airmatanya semakin deras turun dari matanya dan sulit untuk dibendung.
Minho menggambar Eun ho dari berbagai macam angle dan ekspresi yang berbeda. Eun ho menggigit bibir bawahnya, dia sungguh tidak kuat...Minho, namja yang selama ini dibenci olehnya tapi dia juga diam-diam menyukainya melakukan hal ini untuknya. Di lembaran terakhir buku sketsa dia melihat tulisan Minho yang besar-besar terpampang jelas di sana.
Annyeong Eun ho-ya…nan Minho-ya..orang yang sudah mengikutimu sejak kau masuk ke Konkuk..mianhae jika membuatmu ‘sedikit’ tidak nyaman dengan tingkah laku-ku yang seperti stalker sedang menguntit fansnya…
‘I’m close to you, but you never see me… You always pretending that I’m invicible, now I’m disappear from your sight, can you still never want to see me? I’m disappear not for a moment but it will be forever…can’t you just say ‘I wanna see you, I miss you’ just once? I’m keeping you in my heart, can’t you just keep my feelings in your heart?’
Lihat…di atas adalah kalimat terpanjang yang pernah kubuat dalam bahasa inggris…itu untukmu, aku tidak mengambil dari lirik lagu manapun atau mencari artinya via google translate, maaf jika berantakan karena aku tidak sepertimu yang jago berbahasa inggris...
Awalnya melihatmu, kau terlihat rapuh di upacara pemakaman appa-mu…aku hanya kasihan melihatmu, tidak kusangka appa-mu memiliki harta yang paling berharga dalam hidupnya…kau dan eomma-mu. Mianhae…hanya kata-kata itu yang awalnya akan keluar dari mulutku karena kecelakaan itu sudah merenggut nyawa appa-mu. Tapi semakin aku tahu mengenai dirimu dank au yang menjadi orang yang dingin semenjak kecelakaan itu, aku malah menyukaimu…dan kali ini bukan hanya mianhae yang akan keluar dari mulutku tapi ‘mianhae nan saranghaeyo… can’t I love you?’
from your admirer, Choi Minho
-flashback-
Minho melihat seorang gadis menangis saat upacara pemakaman supirnya. Minho menarik kesimpulan bahwa gadis itu adalah anak dari seorang supir yang sudah menyelamatkannya. "Chogi...bisakah kau membantu keluarga Cho ahjusshi? biayai kebutuhan keluarga ini..." perintah Minho pada assistant pribadinya. Minho memandangi gadis itu dan berjanji dalam hatinya. "Aku akan membuatmu bahagia apapun caranya, aku akan mengorbankan apapun termasuk nyawaku untuk kebahagiaanmu..." batin Minho dalam hati.


1 Coment:

ayu aditi said...

astagaaa..
FFnya keren!
sukses buat aku nangis
awalnya sih ngrasa karakter minho disini bkn minho bgt
minho yg dingin ga ada disini

tp pas tau endingnya kayak gt
huaaa T^T

Post a Comment

 

Only Minho Design by Insight © 2009